1. Buat perkiraan
Langkah pertama adalah estimasikan jumlah yang kamu perlukan dan berapa lama kamu harus menabungnya.
Sebagai contoh, kamu memerlukan Rp50 juta untuk berlibur tahun depan. Untuk mencapai target, kamu perlu menabung sekitar Rp4,2 juta per bulannya.
Sesuaikan kembali dengan budget bulananmu, ya. Jika angka tersebut terlihat mustahil, kamu
bisa kurangi jumlahnya atau perpanjang waktu menabung. Yang terpenting, buatlah
estimasi yang realistis.
2. Buat rekening terpisah
Agar tabunganmu tidak terpakai, buatlah
rekening yang terpisah dari kebutuhan sehari-hari dan dana daruratmu, ya.
Upayakan untuk meletakkan uang tersebut di tabungan, deposito, atau investasi
berisiko rendah.
3. Tentukan cara membayar
Ketika harus mengeluarkan biaya yang besar, kamu bisa mempertimbangkan opsi tunai, kartu kredit, atau pinjaman pribadi.
Jika kamu memutuskan untuk membayar tunai, uangnya belum tentu sudah terkumpul, sehingga kamu harus menabung terlebih dulu. Pembayaran kartu kredit bisa jadi pilihan menarik, karena kamu mendapatkan poin dan opsi bunga 0 persen.
Alternatifnya, kamu bisa mengajukan pinjaman
ke bank untuk mendapatkan sejumlah uang dan membayarnya dalam waktu yang
ditentukan dengan bunga.
4. Kalkulasikan opportunity cost
Bandingkan jika kamu memutuskan untuk membeli rumah secara tunai atau dengan KPR sambil berinvestasi. Pilihlah opsi yang lebih menguntungkan untuk kamu!
Bentuk opportunity
cost juga tak selalu berupa finansial. Jika kamu tak siap dengan
pengeluaran besar, dampaknya bisa merusak hubungan keluarga, merusak rencana
pensiun, dan mengacaukan gaya hidup.
5. Konsultasikan dengan financial
planner
Lakukan riset harga pasar terlebih dulu. Kemudian, bahaslah rencana pengeluaranmu ini dengan konsultan keuangan.
Selain itu, kamu juga bisa tanyakan pengalaman
teman atau keluarga saat mereka melakukan pembelian, seperti rumah atau mobil.
Kita pun akan belajar dari kesalahan, atau mungkin trik mendapatkan harga
terbaik dari mereka.
Jika kamu memutuskan untuk mengambil cicilan,
pastikan kamu memiliki asuransi jiwa, ya! Kalau terjadi sesuatu pada kamu,
keluarga tidak perlu mengalami kesulitan finansial, karena cicilan besar dalam
jangka panjang.
Dengan memiliki asuransi, kamu pun bisa
menjaga tabunganmu dari risiko pengeluaran besar, akibat sakit. Nah, tanpa
pemeriksaan kesehatan, kamu bisa dengan mudah memiliki FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit
Kritis Plus.
Asuransi ini bisa melindungi kamu dan keluarga
dalam satu polis untuk tiga penyakit infeksi, seperti demam berdarah, malaria,
dan demam tifoid. Kamu pun akan terjaga dari risiko penyakit kritis, termasuk
serangan jantung, stroke, dan kanker.
Jika sehat terus hingga akhir masa asuransi,
premi kembali hingga 110%. Miliki perlindungan ini secara online di sini.