1.Tidak memahami prinsip investasi

Investor terkenal Warren Buffett menegaskan untuk tidak melakukan investasi dalam bisnis yang tidak kamu mengerti.[1] Terkadang, investor tidak atau kurang mengerti tentang teknologi atau model bisnis dari perusahaan. Padahal mengetahui tren dari industri bisa membawa kamu ke peluang investasi yang menghasilkan keuntungan.[2]

2.Berharap terlalu banyak

Walaupun saham memiliki potensi imbal balik yang tinggi, namun investasi ini cocok digunakan untuk jangka panjang. Kamu tetap harus menjaga ekspektasimu serealistis mungkin, terkait dengan pertumbuhan dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan finansialmu.[3]

3.Gagal melakukan diversifikasi

Hindari meletakkan uangmu dalam satu jenis investasi. Dengan memiliki portofolio yang terdiri dari berbagai jenis investasi, kamu tidak akan kehilangan seluruh hartamu, jika salah satunya mengalami kerugian. [4]

4.Membeli harga tinggi dan menjual harga rendah

Prinsip investasi adalah membeli rendah dan menjual tinggi. Namun, banyak keputusan investasi dilandaskan pada ketakutan atau ketamakan.[5] Perasaan tidak ingin tertinggal akan imbal balik yang besar bisa berujung kepada keputusan investasi yang buruk. [6]

5.Salah memperkirakan risiko

Hindari berinvestasi menggunakan uang yang kamu perlukan untuk kebutuhan lain. Dalam berinvestasi, gunakan uang dingin atau uang yang tidak kamu gunakan dalam jangka waktu tertentu. Ketika kamu berinvestasi sesuai dengan risiko yang siap kamu terima, keputusanmu tidak akan dilandasi emosi negatif atau ketakutan. [7] 

Perjalanan menuju tujuan finansial mungkin tidak selalu mulus. Namun, kamu selalu bisa mengantisipasinya dengan terus belajar, serta memiliki perencanaan keuangan.