ornament
ornament
Kembali ke Halaman Artikel

Apa itu defisit kalori?

Seperti namanya, defisit berarti kekurangan. Jadi, defisit kalori bisa diartikan kamu makan lebih sedikit dibandingkan dengan yang kamu bakar, atau membakar lebih banyak dari yang kamu konsumsi. Hasilnya, berat badan pun turun!

 

Bagaimana defisit kalori terjadi?

Mulai dari makanan

Perubahan pola makan, seperti membatasi kalori dan makan dalam jumlah minimum bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi berat badan.

Sebagai contoh, kamu bisa mengganti minuman manis dengan air putih. Fokus juga pada  buah-buahan, sayur-sayuran, protein tanpa lemak, dan kacang-kacangan. Kuncinya, konsumsilah dalam porsi yang kecil!

 

Lengkapi dengan olahraga

Tak hanya dengan pola makan, proses penurunan berat badan pun bisa kamu kombinasikan dengan olahraga selama 30–45 menit hampir setiap hari.

Tak perlu sekaligus, kamu bisa lakukan olahraga berdurasi pendek selama 10 menit di waktu yang berbeda di hari yang sama.

 

Berapa jumlah defisit kalori yang ideal?

Untuk menurunkan berat badan, defisit sebesar 500 kalori per hari adalah jumlah yang dianjurkan. Jika dilakukan dengan rutin, berat pun bisa berkurang sekitar 0,45 kg per minggunya.


Bagaimana cara mempraktikkannya?

Pertama, kamu harus cari tahu dulu jumlah kalori yang dibutuhkan per hari. Cek kebutuhan kalorimu di sini!

Setelah tahu jumlahnya, kurangi jumlah kalori yang dibutuhkan dengan gol defisit kalorimu. Misalkan, kebutuhan kalori harianmu adalah 1.800 kalori, dan target defisit kalorimu adalah 500 kalori. Maka, kalori harianmu menjadi 1.800-500=1.300 kalori.

 

Malas hitung kalori?

Tenang, kamu bisa mulai dari kebiasaan baru, seperti stop minum soda, jus buah, minuman kopi kekinian hingga alkohol! Kurangi juga makanan yang banyak diproses, seperti fast food, sereal, atau dessert.

Cobalah untuk makan makanan yang minim diproses, seperti buah, sayur, dan kacang. Agar kalori terkontrol, kamu bisa makan makanan rumahan, ya!

Lakukan juga strength training, serta tambahkan protein, serat, dan lemak sehat ke menu makananmu agar kenyang lebih lama. Cara lainnya, kamu bisa hindari makan di malam hari atau sebelum tidur.

 

Bolehkah mengurangi kalori lebih banyak lagi?

Perlu diingat, jangan sampai mengurangi kalori terlalu banyak, ya! Tubuh tetap membutuhkan kalori untuk berfungsi setiap harinya. Terlalu sedikit kalori dapat berdampak kekurangan nutrisi, mengurangi metabolisme hingga meningkatkan risiko batu empedu.

Sebelum mengurangi kalori, coba bicarakan dengan dokter atau ahli gizi dulu, ya! Upayakan untuk tetap atur pola makan dan olahraga sesuai anjuran!

Dengan menjaga berat badan, kamu pun bisa mengurangi risiko penyakit, seperti stroke dan serangan jantung! Langkah lainnya yang bisa kamu ambil untuk menjaga diri dari risiko penyakit kritis adalah memiliki FWD Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus.

Kamu akan terjaga dari risiko penyakit kritis, termasuk serangan jantung, stroke, dan kanker. Jika sehat terus hingga akhir masa asuransi, premi kembali hingga 110%. Miliki perlindungan ini secara online di sini.