

Apa saja yang termasuk dana pendidikan?
Gak
terbatas pada biaya perguruan tinggi saja, pendidikan anak juga termasuk untuk
jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
Bagaimana cara menghitung dana pendidikan?
Misalkan,
anak berumur 1 tahun dan kamu ingin mempersiapkan dana masuk TK pada usia 4
tahun. Berarti, kamu punya waktu 3 tahun untuk mempersiapkan dananya.
Kemudian, kamu cek biaya masuk TK saat ini. Sebagai contoh, TK A sebesar Rp20 juta. Dengan asumsi biaya pendidikan naik 10% per tahun, kamu bisa hitung berapa kenaikan nilai angka Rp20 juta pada 3 tahun mendatang.
Simpelnya, kamu bisa gunakan kalkulator nilai masa depan online yang tersedia secara gratis di website Simulasi Kredit. Jika kamu ingin menghitung secara manual, cek rumus berikut ini!
Rumus hitungnya:
Nilai
masa depan = Nilai saat ini x (1 + Bunga)
Rp20 juta x (1 + 10%)
Rp20 juta x (1 + 0,1) = Rp22 juta
Angka Rp22 juta merupakan angka kenaikan di tahun pertama. Kemudian, kalikan lagi angka Rp22 juta dengan 1,1, yakni Rp24,2 juta untuk angka di tahun kedua.
Lalu, kalikan lagi dengan 1,1 menjadi Rp26.620.000 atau kita bulatkan menjadi Rp27 juta untuk angka di tahun ketiga. Inilah biaya masuk TK yang harus disiapkan. Lakukan perhitungan ini untuk biaya jenjang lainnya ya.
Kamu bisa hitung biaya masuknya saja, atau tambahkan uang bulanan atau semester ke dalam perhitunganmu.
Bagaimana cara menabung dana pendidikan?
Setelah
mengetahui kisaran biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menabung, tugas
berikutnya adalah memilih instrumen untuk mengembangkan tabunganmu.
1. Deposito
Dibandingkan tabungan biasa, deposito biasanya jadi pilihan yang
menarik karena bunganya yang lebih tinggi.
Selain itu, kamu juga bisa memilih jangka waktu menabung deposito. Sebelum tenor selesai, kamu tidak bisa mencairkannya.
2. Sukuk ritel
Surat berharga berbasis syariah ini bisa
kamu dapatkan melalui mitra distribusi, seperti bank atau perusahaan efek.
Tenor sukuk ritel umumnya sekitar tiga tahun dengan imbal hasil tetap sepanjang periode investasi, sehingga cocok untuk dana pendidikan jangka pendek, seperti jenjang taman kanak-kanak.
Sukuk SR016 misalkan, menawarkan imbalan sebesar 4,95% per tahunnya, yang dibayarkan setiap bulan. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito Bank BUMN.
3. Emas
Agar tidak tergerus inflasi, investasi emas sering menjadi favorit,
karena harganya yang cenderung meningkat.
Return-nya memang relatif kecil, sekitar 2-4% per tahun. Namun, keuntungannya akan lebih terasa dalam jangka panjang.
4. Reksa dana
Kalau kamu gak mau ambil pusing berinvestasi saham, kamu bisa coba
reksa dana yang kini bisa dengan mudah diakses lewat aplikasi.
Manajer Investasi (MI) akan membantu mengelola uangmu. Kamu cukup pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan risiko yang berani kamu ambil.
Selain dengan
berinvestasi, kamu juga bisa jaga masa depan anak dengan memiliki asuransi. Jika
terjadi sesuatu kepada kamu, anak masih tetap dapat memenuhi kebutuhan
sehari-harinya dan mengenyam pendidikan.
Untuk
proteksi masa depan mereka, kamu bisa mempertimbangkan FWD LooP,
asuransi lengkap dengan manfaat meninggal, kecelakaan, penyakit kritis, rawat
inap hingga investasi.
Preminya mulai
dari Rp250 ribu/bulan. 100% premi kamu akan dikelola sejak tahun pertama untuk
perkembangan dana investasi yang optimal. Cari tahu lebih lanjut di https://www.fwd.co.id/products/investments/loop/.
Sumber :
https://id.theasianparent.com/cara-menghitung-biaya-pendidikan-anak-dari-safir-senduk
https://id.theasianparent.com/cara-menghitung-biaya-pendidikan-anak-dari-safir-senduk
https://www.cermati.com/artikel/6-strategi-menyimpan-uang-untuk-pendidikan-anak
https://www.kemenkeu.go.id/sukukritel
https://www.finansialku.com/orangtua-butuh-tahu-cara-menghitung-dana-pendidikan-anak/
https://www.kemenkeu.go.id/sukukritel
https://www.finansialku.com/orangtua-butuh-tahu-cara-menghitung-dana-pendidikan-anak/
https://www.finansialku.com/orangtua-butuh-tahu-cara-menghitung-dana-pendidikan-anak/