1. Mitos: Vaksinasi membatalkan puasa

Berdasarkan Fatwa MUI No. 13 Tahun 2021, vaksinasi COVID-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular (suntik) tidak membatalkan puasa. Vaksin diperbolehkan sepanjang tidak menyebabkan bahaya (dlarar). 

Umat Islam wajib berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan terbebas dari pandemi. 

2. Mitos: Makan banyak saat sahur bikin kuat puasa

Jangan terjebak mitos ini ya! Makan terlalu banyak bisa menyebabkan sakit perut, konstipasi, dan masalah pencernaan lainnya. 

Kuncinya, siapkan sahur dengan makanan yang bergizi dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang agar kuat berpuasa.

3. Mitos: Menelan ludah membatalkan puasa

Tenang, menelan ludah saat puasa diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Menelan ludah merupakan cara kerja tubuh yang normal dan alami, sehingga tidak bisa dihindari. 

4. Mitos: Puasa tidak boleh menggunakan obat-obatan

Muslim Council of Britain mengatakan, obat tetes mata dan telinga, suntikan, dan infus uretra adalah pengobatan yang tidak membatalkan puasa. 

Namun, menelan obat-obatan dapat membatalkan puasamu. Untuk itu, obat perlu diminum sebelum dan sesudah puasa. Jika kamu memiliki kondisi medis, konsultasikan dengan dokter apakah kondisimu memungkinkan untuk berpuasa. 

5. Mitos: Pantang olahraga saat puasa

Faktanya, kamu tetap boleh berolahraga saat berpuasa selama disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.

Pilihlah olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang saat berpuasa. Waktu yang ideal untuk berolahraga adalah setengah jam sebelum berbuka puasa.

Setelah mengetahui mitos dan fakta tentang puasa, kita bisa beribadah dan menjaga kesehatan dengan lebih maksimal!