1.Mitos: HIV dapat menyebar melalui sentuhan
Faktanya, HIV tidak dapat menular melalui sentuhan,
udara, air, atau air liur. Virus HIV tidak dapat hidup dengan jangka waktu lama
ketika berada di luar tubuh. HIV hanya dapat menular melalui cairan tubuh
seperti darah, sperma, dan air susu ibu. [1]
Karena itu, virus HIV dapat menular jika seseorang
berhubungan seks tanpa pengaman, tertusuk jarum atau hal lain yang telah
terkontaminasi HIV, dan dari ibu dengan HIV/AIDS yang menyusui.[2]
2.Mitos: HIV hanya menyerang homoseksual
Faktanya, laporan dari Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes RI pada 12 Agustus
2020 menyatakan, persentase infeksi HIV tertinggi di Indonesia terdeteksi pada heteroseksual
yang mencapai 31,2%.[3]
Poin pentingnya bukanlah orientasi seksual
seseorang, melainkan perilaku seksual yang tidak aman. Apa pun orientasi
seksualnya, berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman dapat meningkatkan
risiko terjangkit HIV.
3.Mitos: Orang dengan HIV/AIDS tidak punya waktu lama untuk hidup
Faktanya, obat-obatan modern telah memungkinkan
orang dengan HIV/AIDS untuk memiliki harapan hidup yang sama dengan orang lain.
Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 telah menciptakan revolusi
dalam perawatan orang dengan HIV/AIDS. [4]
Terapi antiretroviral sangat bermanfaat untuk
memperlambat perkembangan virus HIV dan menekan jumlah virus, sehingga dapat
meningkatkan status imun pasien HIV dan mengurangi kematian akibat infeksi.[5]
Dengan pengetahuan mengenai HIV/AIDS, kamu bisa menghindari risiko penularan dan membantu menghilangkan stigma negatifnya.
Sumber:
[1]
https://www.avert.org/hiv-transmission-prevention/myths
[2]
https://www.avert.org/hiv-transmission-prevention/myths
[3]
https://www.tagar.id/jakarta-dan-papua-dengan-kasus-terbanyak-hivaids
[4]
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/105#
[5]
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/105#