Apa perbedaannya dengan vaksinasi pemerintah?

Vaksin pemerintah menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer. Rencananya, vaksin Gotong Royong menggunakan Sinopharm, Moderna, Sputnik, dan Johnson & Johnson.

Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksin Gotong Royong?

Vaksin Gotong Royong ditujukan khusus untuk karyawan perusahaan dan keluarganya dan ditanggung oleh perusahaan. Seluruh penerima vaksin Gotong Royong tidak akan dipungut biaya atau gratis. Saat ini sudah 8.254 perusahaan yang mendaftar untuk program vaksinasi mandiri ini. 

Bagaimana mekanisme dari vaksinasi mandiri?

Perusahaan harus melaporkan jumlah karyawan yang ingin divaksin kepada menteri. Laporan tersebut juga memuat jumlah, nama, alamat, serta nomor induk kependudukan. Badan usaha wajib menggunakan vaksin yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau memiliki nomor izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Di mana vaksinasi mandiri akan dilaksanakan?

Vaksin Gotong Royong akan didistribusikan oleh PT Bio Farma ke fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta yang telah bekerja sama dengan perusahaan. Jumlah vaksin yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan yang diajukan. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani vaksin mandiri wajib berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.

Apakah ada prosedur khusus untuk vaksin mandiri?

Setiap penerima vaksin Gotong Royong akan memperoleh kartu vaksinasi COVID-19 atau sertifikat elektronik. Penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sama dengan program pemerintah, yakni menunggu selama 30 menit setelah vaksin untuk memantau efek samping. Jika tidak ada reaksi yang perlu dikhawatirkan, penerima vaksin bisa pulang.

Vaksin mandiri sudah di depan mata. Tetap jaga diri dari risiko kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.