1. Evaluasi keuangan keluarga
Hitung total pendapatan keluarga, termasuk
pekerjaan sampingan dan investasi. Lalu, buat perincian pengeluaran bulanan,
seperti biaya sewa atau cicilan rumah, kebutuhan rumah tangga, obat, biaya
anak, ongkos transportasi, utang, serta premi asuransi.
2. Buat daftar prioritas
Urutkan prioritas pengeluaran dengan menentukan jumlah minimum yang kamu perlukan dalam sebulan, jika kamu atau pasangan kehilangan pekerjaan.
Pertimbangkan juga perubahan budget yang akan terjadi, seperti kelahiran anak, renovasi rumah, atau biaya pernikahan.
3. Potong pengeluaran
Selama masa persiapan resesi, kamu bisa ketatkan budget
bulananmu. Coba cek kembali apakah ada pengeluaran yang bisa dipotong,
seperti hiburan, pakaian, atau delivery makanan.
4. Fokus pada utang
Kehilangan penghasilan dapat memengaruhi
kemampuan membayar utang, sehingga bisa berdampak buruk pada skor kredit.
Hubungi bank, jika kamu membutuhkan keringanan dan waktu lebih untuk melakukan
pembayaran.
5. Memiliki dana darurat
Upayakan untuk memiliki dana darurat sebesar 3-6
bulan pengeluaran. Jika
kamu kehilangan pekerjaan, dana ini bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari
hingga kamu menemukan pekerjaan baru.
Dana darurat juga bisa membantu kamu membayar cicilan atau pengeluaran tak terduga, seperti biaya dokter gigi, reparasi mobil, atau gadget rusak.
6. Mulai cari peluang kerja
Tidak ada salahnya untuk mulai melihat-lihat
kesempatan kerja berikutnya dari sekarang. Kamu bisa mulai dengan update CV
kamu dan mengejar karier di bidang yang tahan resesi.
Pekerjaan sampingan juga bisa membantu kamu untuk mengumpulkan dana darurat.
7. Diversifikasi investasi
Hindari memiliki satu jenis investasi saat
resesi. Untuk meminimalkan risiko kerugian besar, sebar asetmu dengan
diversifikasi.
8. Hindari pembelian besar
Di tengah situasi yang tak pasti, hindari
pembelian dalam jumlah besar, seperti menyicil mobil atau rumah. Tunda menambah
utang selama resesi hingga keadaan mulai normal kembali.
Kamu gak perlu panik, kalau sudah mempersiapkan dengan baik. Nah, jika
kamu kepala keluarga dan ingin menjaga keluarga dari risiko finansial,
milikilah FWD
Asuransi Jiwa dan Penyakit Kritis Plus.
Asuransi ini
bisa melindungi kamu dan keluarga dari tiga penyakit infeksi, seperti demam
berdarah, malaria, dan demam tifoid dan penyakit kritis, seperti serangan
jantung, stroke, dan kanker. Jika kamu harus meninggalkan keluargamu
terlebih dahulu, ahli waris kamu juga akan dapat Uang Pertanggungan.
Jika sehat terus hingga akhir masa asuransi, premi kembali hingga 110%.
Miliki perlindungan ini secara online dan tanpa pemeriksaan kesehatan di
sini.