Evaluasi produk

Kamu mungkin menjual produk yang tidak relevan saat ini, seperti travel atau event organizer. Untuk itu, kamu perlu beradaptasi dengan menyediakan produk alternatif yang bisa dinikmati di rumah. Sebagai contoh, travel blogger Kenny Santana dari @Kartuposinsta tidak bisa menawarkan jasa trip selama pandemi. Ia pun berinovasi dengan menjual artwork peta dunia, serta beragam dekorasi rumah.

Migrasi ke online

Adanya pembatasan sosial menyebabkan keterbatasan untuk bisnis dengan toko fisik. Manfaatkan media sosial atau e-commerce untuk memudahkan pembeli. Kamu juga bisa menawarkan jasa pick up agar pelanggan dapat mengambil produk dengan cepat. Restoran steak Holycow! Steakhouse by Chef Afit pun menyediakan beragam layanan, mulai dari dine in car hingga menjual daging serta saosnya di e-commerce.

Cari kebutuhan baruKamu bisa menemukan peluang baru dengan mencari kebutuhan baru para pelanggan. Jika kamu berada dalam bisnis percetakan atau food packaging, ini kesempatan kamu untuk menawarkan sticker produk yang tahan air, serta beragam kemasan untuk industri makanan rumah yang kini kian berkembang.

Mulai marketing lewat video

Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, 50% dari pelanggan melihat video dari produk tersebut. Sebanyak 80% dari marketers setuju bahwa video meningkatkan penjualan. Video tersebut dapat berupa tips & trik, Q&A, mini interview, unboxing, atau proses pembuatan produk.

Tingkatkan komunikasi dengan pelanggan

Buat pelanggan tetap mengingat brand kamu dengan menyediakan informasi yang jelas secara berkala, mulai dari jam buka, penawaran spesial, hingga pilihan pengiriman. Kamu juga perlu menginformasikan kepada pelanggan mengenai perubahan apa saja yang terjadi, seperti ketersediaan produk, keterlambatan pengiriman, serta protokol kesehatan bisnismu.