ornament
ornament
Kembali ke Halaman Artikel

Anehnya, kudapan favoritmu mulai dari sebatang cokelat, roti lapis, atau biskuit rasanya jadi berbeda. Kenapa, ya? 

Suhu Kabin yang Dingin



©nydailynews

Ternyata kesalahan bukan pada kualitas makanan yang berbeda, tapi adanya perubahan pada tubuh. Lidah sebagai indera perasa yang mengirimkan sinyal ke otak yang berkaitan dengan rasa cenderung berfungsi lebih baik di suhu yang lebih tinggi. Makanan dan minuman lebih terasa gurih, asam, dan manis saat dimakan dalam kondisi hangat. Sedangkan rasa yang pahit akan lebih mendominasi saat suhu makanan jadi dingin.

Atmosfer Kabin Bikin Mati Rasa


©firstforwomen

Berada di ketinggian di atas 35ribu kaki, hal pertama yang mengalami perubahan adalah indera perasa. Hal ini telah diuji di The Fraunhofer Institute yang melakukan penelitian tentang hidangan lezat di restoran mewah yang terasa sangat tawar saat dibawa di dalam pesawat terbang. Faktanya, rasa asin dan manis turun sekitar 30 persen di ketinggian tersebut, sehingga mempengaruhi kemampuan indera perasaan saat menikmati makanan.

Penurunan Kelembapan Kabin


©onshegoes

Berada di dalam pesawat dengan udara kabin yang kering akibat penurunan kelembapan bisa bikin hidung jadi kering. Hal ini juga berpengaruh pada turunnya kemampuan sensor penciuman yang penting untuk merasakan makanan. Citarasa dan bau memang tidak bisa dipisahkan, jadi apa yang mempengaruhi indera penciuman juga dapat menimbulkan rasa yang berbeda pada makanan.

Suasana Bising dalam Kabin Pesawat


©escape

Suara mesin pesawat, orang-orang yang mengobrol, hingga tangisan anak-anak membuat suasana kabin terasa bising. Rupanya, faktor ini bukan hanya mengganggu kenyamananmu, tapi juga indera perasa.

Suara yang keras dari lingkungan di sekitarmu dapat mengubah persepsi seseorang tentang rasa makanan. Uniknya, hal ini hanya akan mempengaruhi pendapatmu untuk rasa manis yang menurun dan gurih yang meningkat secara signifikan.

Pengaruh Pemanasan Makanan


©orbitz

Selain faktor dari dalam tubuh, memesan menu makanan yang ditawarkan di pesawat juga dipengaruhi oleh proses penyajiannya. Makanan yang disiapkan beberapa jam sebelumnya akan kembali dipanaskan sebelum disajikan kepada para penumpang. Jika makanan dipanaskan hingga melewati ambang batas untuk daging atau ikan maka teksturnya akan jadi kering atau keras. Sebaliknya, untuk sayuran bisa jadi lembek dan layu.

Bukan berarti membawa makanan atau memesannya saat berada di pesawat itu buruk. Pilih saja makanan yang sederhana dan sehat, seperti buah, kentang goreng, dan sup seperti wortel atau tomat yang relatif aman dari perubahan citarasa. Selamat menikmati penerbanganmu!



PT FWD Life Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)