1.Tentukan tujuan investasi

Dalam berinvestasi, kamu harus memiliki tujuan, misalkan dana pensiun, dana pendidikan, atau dana liburan. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa mengetahui berapa banyak emas yang perlu dikumpulkan untuk tujuan tersebut.[2] Jika ingin mendapatkan imbal hasil yang tinggi, simpanlah emas dalam jangka panjang. [3]

2.Cek tempat pembelian

Jika kamu menginginkan emas fisik, belilah di sentra perdagangan emas yang terpercaya. Ingat, emas fisik perlu disimpan di safe deposit box agar aman. Selain itu, kamu juga bisa membeli emas lewat aplikasi secara online, seperti Pegadaian Digital, Brankas (anak perusahaan Antam), atau e-commerce Tokopedia.[4]

3.Sesuaikan dengan kemampuan finansial

Mulailah investasi dengan uang dingin atau uang lebih yang tidak kamu pakai dalam waktu dekat. Pastikan dana darurat sebesar 6-12 bulan pengeluaran sudah siap sebelum kamu mulai berinvestasi. Hindari melakukan investasi dengan berutang untuk mencegah kerugian yang berkali lipat dan membahayakan tabungan kamu.[5]

4.Pilih jenis emas

Investasi emas berbentuk logam mulia memiliki harga jual lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk perhiasan.[6] Jika kamu menabung emas secara online, pembelian bisa dilakukan dalam jumlah kecil, mulai dari Rp5.000. Proses transaksinya mudah, risiko kehilangan kecil, dan emas bisa dicetak jika sudah terkumpul minimum 1 gram.[7]

5.Maksimalkan keuntungan

Kamu bisa membeli emas setiap saat, karena emas sendiri merupakan investasi jangka panjang. Kamu bisa mengikuti harga emas sehingga ketika harganya turun, kamu bisa menambah investasi.[8] Jika harga sedang naik, upayakan untuk membeli pecahan besar agar mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar.[9]

Investasi emas bisa membantu kamu mempersiapkan dana masa depan, seperti pensiun, pendidikan, dan lain sebagainya.