Masyarakat dituntut semakin sadar
dan peka tentang pakaian yang dipakai sehari-hari, sehingga tidak hanya
memperhitungkan harga belaka, namun juga material yang digunakan untuk pakaian
mereka. Ini bukan tanpa alasan loh. Material pakaian seperti polyester yang
cenderung lebih murah, nyatanya sangat merugikan kehidupan masyarakat dan
planet. Kain sintetis seperti polyester itu membutuhkan energi yang besar untuk
diproduksi, sedangkan bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi
seringkali beracun. Penelitian terbaru menunjukkan, kain polyester, nilon, dan
akrilik menghasilkan ribuan serat mikro plastik kecil ketika dicuci.
Serat-serat ini kemudian berjalan melalui sistem pembuangan dan berakhir di
lautan di mana spesies laut dengan mudah menelannya. Ironisnya, sekarang kita
menemukan bahwa plastik ini dapat ditemukan pada ikan yang kita makan. Artinya,
kita sama saja sedang mengkonsumsi potongan-potongan kecil plastik yang berasal
dari pakaian kita. Mengerikan ya?
Nah, sudah saatnya kita mulai
memperhitungkan gaya berpakaian yang lebih sustainable
dengan lebih memperhatikan material yang digunakan untuk pakaian kita. Ini dia
beberapa tips memilih material baju sustainable
khusus untukmu.
Linen
Linen adalah kain berkelanjutan
kuno yang terbuat dari batang tanaman rami, yang tentunya matching banget untuk bahan pakaian. Ini lebih keras dari kapas,
secara alami tahan ngengat, dan semakin kuat setiap kali dicuci. Yang pasti,
linen sepenuhnya biodegradable! Linen
adalah material pas untuk membuat pakaian kala musim hujan tiba, karena akan
menghangatkanmu. Sebaiknya, hindari
linen yang berwarna putih murni karena warna putih tersebut didapat dari proses
pemutihan yang intens. Akan lebih baik memilih warna-warna alami seperti putih
gading atau abu-abu. Kain linen dipercaya bisa bertahan hingga masa pakai
sampai 20 tahun.
Bambu
Kain bambu adalah salah satu
bahan pakaian paling ramah lingkungan yang bisa kamu beli. Hal ini karena bambu
dapat melakukan biodegradasi, serta tidak memerlukan pestisida dalam proses
pertumbuhannya. Bambu merupakan alternatif yang bagus untuk kain katun khas.
Pakaian yang diproduksi dengan bambu diklaim mudah bernafas sehingga nyaman dan
lembut di kulit. Plusnya lagi, pakaian yang diproduksi dari bambu juga
antibakteri.
Katun organik
Ada perbedaan antara kapas dan
kapas organik. Kapas bisa diisi dengan pestisida, yang berdampak merugikan lingkungan. Di sisi lain,
katun organik tidak menggunakan pestisida dalam prosesnya, sehingga membuat
kain ini seakan lebih cinta Bumi. Namun, label pakaian biasanya tidak akan
memberi kamu rincian detail. Menambahkan pewarna dapat mengambil kredibilitas
dari kemeja katun organik. Hal paling aman adalah dengan membeli pakaian katun
organik dengan warna alami seperti krem, coklat muda dan hijau pucat.
Selain memilih beberapa material
seperti di atas, untuk menghindari kain beracun yang digunakan untuk bahan
pakaian, perhatikan label pakaian. Cermati dan hindari beberapa hal berikut:
-
Polyester yang terbuat dari bahan petrokimia
-
Tag tidak jelas seperti “bebas kerut,” “antimikroba,”
“tahan air,” atau “perawatan mudah”
-
Kain nilon dan akrilik, yang bisa bersifat karsinogenik
-
Vinyl, PVC, atau kulit buatan, yang dapat menciptakan
polusi beracun
Tidak ada kata terlambat untuk
memulai lebih bijak memilih pakaian yang tidak hanya baik untuk kita, tapi juga
untuk bumi tercinta. Kamu bisa mulai dari sekarang loh. Tunggu apa lagi?