Perjalanan musik
indie tidak mudah. Hari ini bisa dibilang adalah buah yang dipetik dari kerja
keras yang mereka lakukan selama bertahun-tahun. Penasaran dengan perjalanan
yang harus ditempuh musik indie hingga terkenal? Simak ulasannya, berikut!
1. Sudah tahu belum kalau genre musisi indie itu berbeda-beda?
Sumber: 2.bp.blogspot.com
Seringkali, musik indie disalah artikan sebagai genre dari suatu
musik. Padahal kata indie, didapatkan dari fakta bahwa musisi indie berdiri
sendiri dan nggak berada di bawah label. Kata indie diambil dari bahasa inggris
“independent”, yang artinya mandiri atau merdeka. Itu sebabnya, lagu-lagu indie
nggak mainstream daripada musik yang ada di pasaran. Tapi itu bukan berarti
setiap musisi indie punya warna yang sama, lho!
Memperkenalkan genre mereka yang berbeda menjadi tantangan yang
harus dihadapi oleh musisi indie. Kebanyakan orang lebih suka mendengarkan
musik yang mudah diakses, seperti di radio, televisi, dan festival musik.
Banyak pula penikmat musik yang mengenal musik karena ikut-ikutan dan diberi
tahu teman. Dengan genre yang berbeda, bisa membawa keuntungan sekaligus
kekurangan bagi musisi indie. Keuntungannya, pendengar akan mudah mengingat
musik mereka yang unik dan berbeda. Di sisi lain, menjadi berbeda bisa membuat
orang lain ogah untuk menjadi penggemar mereka.
2. Bongkar pasang personil karena ketidakpastian
Sumber: cdn-asia.uniteasia.org
Berkarier sebagai musisi indie membutuhkan lebih banyak, daripada
sekedar tekad dan bakat. Penuh dengan ketidakpastian, band indie seringkali
berganti personil. Tidak semua musisi bisa kuat dengan kerja yang belum tentu
dibayar dengan rupiah yang cukup. Belum lagi, pada tahun 2000 awal, musik indie
tidak banyak mendapat apresiasi.
Dengan seringnya mengganti personil, band indie harus melakukan
banyak penyesuaian dengan personil baru. Warna musik yang diusung seringkali
berganti dan tidak konsisten. Ini menjadi salah satu masalah yang harus
dihadapi dalam perjalanan musisi indie.
Contohnya, Is dan Comi, personil band indie, payung teduh yang
memilih keluar dan bergabung dengan label lainnya. Personil efek rumah kaca,
Cholil, juga sempat keluar dari bandnya, namun sekarang kembali bergabung dan
terus berkarya bersama efek rumah kaca.
3. Biaya yang besar untuk konser dan promosi
Sumber: harpersbazaar.co.id
Tidak bisa dipungkiri, produk musik indie memang jarang bisa
diakses. Sebabnya, musisi indie tidak dinaungi oleh label besar yang siap
menggelontorkan dana untuk konser dan promosi. Jika mau, musisi indie bisa
berjuang mencari sponsor sendiri atau membiayai dengan dana pribadi. Namun,
resikonya tentu tinggi dengan kemungkinan yang tidak pasti. Seperti, gagalnya
konser yang membuat sponsor menuntut, atau menjadi rugi.
Seringkali, musisi indie memulai karirnya dari konser kecil dan
promosi ala kadarnya. Mereka pun tidak bisa mencetak banyak album karena
keterbatasan biaya. Namun, di era teknologi saat ini, musisi indie mulai
terbantu. Untuk bisa memperkenalkan musiknya menjadi lebih mudah. Mereka dapat
melakukan promosi lewat media sosial, mengunggah musiknya di youtube atau
Spotify.
Dari popularitas di internet, mereka bisa mendapat sponsor yang mau
mendanai untuk konser. Dari sini, musik indie bisa mulai berkembang dan dikenal
oleh masyarakat luas. Penggemarnya pun semakin banyak karena aliran musiknya
yang berbeda dan karyanya yang memanjakan telinga.
Ternyata, nggak mudah ya menjadi musisi indie? Ada nggak nih, di
antara kalian yang bercita-cita menjadi musisi indie?