ornament
ornament
Kembali ke Halaman Artikel

1. Malaria

Hati-hati dengan risiko malaria ketika berkunjung ke Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Karibia, Asia, Eropa Timur, dan Pasifik Selatan.

Di Indonesia sendiri, penyakit ini menjadi endemi, khususnya di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Papua Barat, dan sebagian wilayah di Sumatra dan Kalimantan.

Satu minggu sampai satu bulan setelah nyamuk yang terinfeksi menggigitmu, gejala seperti menggigil, mual, dan demam muncul. Untuk itu, konsumsilah obat pencegah malaria sebelum, saat, dan sesudah perjalanan, serta gunakan lotion antinyamuk. 

 

2. Demam tifoid

Tak hanya masalah diare, makanan dan minuman kotor bisa menyebabkan demam tifoid.

Gejala-gejala yang muncul beragam, dari sakit perut atau kepala, demam tinggi, hilang selera makan, konstipasi, badan kemerahan dan lemas.

 

3. Tuberkulosis

Umum ditemukan di Asia, Afrika Sub-Sahara, serta Amerika Tengah dan Selatan, penyakit TBC sangat mudah menular melalui udara, baik lewat batuk, bersin, bicara, atau menyanyi.

Penyakit ini ditandai dengan batuk lebih dari tiga minggu, disertai dengan nyeri dada, batuk berdarah, badan lemas, berat badan turun, hilang selera makan, demam, dan menggigil. Jika traveling bersama anak, pastikan mereka telah menerima vaksin BCG ya.

 

4. Norovirus

Ada rencana naik kapal cruise? Nah, penyakit yang satu ini umum ditemukan di tempat berudara dingin dan tertutup, dengan gejala berupa diare, demam, muntah, dan rasa lemas.

Virus ini menyebar melalui makanan yang terkontaminasi kotoran manusia, lalu menyebar ke penumpang lain.

 

5. Diare

Penyakit yang sering terjadi saat berwisata ini rentan menyerang anak kecil, orang tua, dan mereka yang memiliki masalah imun.

Akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi, kamu bisa mengalami diare, mual, kembung, dehidrasi, dan bahkan kematian, jika tidak ditangani dengan segera.

Agar perjalanan tetap aman, kamu bisa minum dari air botol yang tersegel, dan menggunakan hand sanitizer sebelum makan.

 

6. Demam berdarah

Penyakit daerah tropis ini biasanya terjadi di India, Asia Tenggara, Cina Selatan, dan Afrika. Tanda-tandanya bisa berupa demam, lemas, mimisan, mudah lebam, dan sakit kepala.

 

Persiapan perjalanan tak terbatas pada menabung dan membuat itinerary, tetapi juga antisipasi masalah kesehatan.

 

Selain cek ke dokter, vaksin, dan membawa obat-obatan, kamu juga bisa mengurangi risiko kesehatan dengan FWD Hospital Care Protection yang berlaku di seluruh dunia. Kamu bisa klaim secara cashless manfaat rawat inap dan rawat jalan, termasuk untuk malaria, DBD, dan tifoid.

 

Jangan takut dengan biaya rumah sakit yang mahal, karena ada limit booster hingga Rp75 miliar. Selengkapnya di sini!

 

 



Sumber :

https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-malaria/

https://www.readersdigest.ca/travel/travel-tips/common-travel-illnesses/

https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-malaria/

https://www.templehealth.org/services/conditions/travel-related-diseases

https://www.readersdigest.ca/travel/travel-tips/common-travel-illnesses/

https://www.readersdigest.ca/travel/travel-tips/common-travel-illnesses/

https://www.readersdigest.ca/travel/travel-tips/common-travel-illnesses/

https://www.readersdigest.ca/travel/travel-tips/common-travel-illnesses/