Akan tetapi,
tidak semua orang bisa menerima musik tersebut. Bisa jadi karena musik modern
cenderung punya tempo cepat dan lengkuk irama yang terlalu bervariasi. Musik
seperti ini lebih banyak bisa dinikmati ketika suasana hati pendengarnya dalam
kondisi bahagia. Tapi saat suasana sedih, biasanya orang cenderung menghindari
musik seperti ini dan memilih musik yang lebih slow supaya menenangkan. Nah,
salah satu jenis musik yang menenangkan itu adalah musik klasik.
Banyak isu yang
diyakini kalau musik klasik itu punya manfaat yang banyak, salah satunya baik
untuk perkembangan otak janin sehingga diharapkan anak memiliki kecerdasan di
atas rata-rata. Sebenarnya apa fakta yang sebenarnya dari manfaat musik secara
ilmiah untuk para pendengarnya? Yuk
simak di bawah ini.
Membuat tenang dan berpikir lebih fokus
Manfaat musik
klasik yang mencakup banyak impact
baik untuk tubuh kita adalah kemampuannya untuk membuat pendengar menjadi lebih
tenang. Mendengarkan musik karya Mozart dan Beethoven ini menjadi topik
penelitian yang cukup sering direplikasi dengan hasil yang relatif sama
manfaatnya. Ketenangan yang didapatkan dari mendengarkan musik klasik awalnya
dengan membuat pikiran menjadi lebih rileks, sehingga kerja organ tubuh vital
seperti jantung menjadi lebih optimal. Ketika jantung bekerja optimal, pasokan
oksigen didistribusikan merata ke seluruh tubuh, salah satunya ke otak. Otak
yang mendapatkan oksigen cukup tentu saja dapat bekerja dengan baik, sehingga
membuat pikiran kita menjadi lebih fokus.
Fungsi
diferensial dari ketenangan pikiran yang didapatkan setelah mendengarkan musik
klasik ini akhirnya bercabang juga kepada perilaku kita. Didukung oleh studi
sekelompok ilmuwan dari Southern Methodist University, ketika kita sudah tenang
dari mendengarkan musik klasik, kita cenderung memiliki emosi yang stabil serta
bisa lebih terbuka dalam berbicara. Secara tidak langsung, musik klasik
berkontribusi dalam pembentukan soft
skill komunikasi dan pengelolaan emosi yang baik.
Tidur menjadi lebih nyaman dan nyenyak
Tidur adalah
salah satu kebutuhan mendasar kita. Melalui tidur, kita bukan hanya mendapatkan
waktu istirahat dan mengumpulkan kembali tenaga untuk beraktivitas, tetapi juga
memberikan kesempatan kepada tubuh kita sendiri untuk memperbaiki sel-sel yang
rusak. Sayangnya, tak sedikit dari kita merasakan betapa waktu tidur yang kita
miliki tak selaras dengan kualitas tidur yang baik. Jam tidur yang panjang kini
tak lagi menjadi jaminan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Hal ini
dikarenakan tubuh kita sendiri tidak 'menikmati' waktu istirahat tersebut.
Mengapa tak menikmati? Kembali lagi, bisa jadi karena tubuh kita sedang dalam
kondisi tegang dan tidak bisa beristirahat dari tugasnya masing-masing. Kita
masih terpikirkan tugas yang belum kita lakukan padahal tubuh sudah protes akan beratnya beban yang
ditanggung. Sehingga yang kita butuhkan adalah pikiran yang tenang - yang bisa
didukung dengan mendengarkan musik klasik.
Sebagai salah satu opsi terapi psikologis
Meski sering
dipandang sebagai produk hiburan semata, toh
nyatanya musik bisa menjadi salah satu alternatif terapi untuk kebutuhan terapi
psikologis. Bahkan, terapi menggunakan musik sudah diketahui sejak tahun 90-an
silam. Terapi musik didefinisikan sebagai proses interpersonal yang digunakan
terapis untuk membantu pasien dalam meningkatkan, mengembalikan, dan
mempertahankan kesehatan mereka.
Bagaimana musik
dapat menjadi alternatif terapi bagi kita? Ada beberapa faktor dari musik yang
dipercaya memberikan kontribusi selama terapi musik berlangsung. Pertama adalah
Modulation of Attention, yang
menjelaskan bahwa musik dapat membuat perhatian kita teralih dari stimulus yang
mengarahkan kita pada pengalaman negatif. Faktor kedua adalah Modulation of Emotion yang menjelaskan
kalau musik bisa meregulasi aktivitas otak yang terkait dengan pengenalan, maintenance, dan terminasi. Modulation of Cognitive menjelaskan
bahwa musik terkait pada bagian memori dan pengelolaan informasi. Modulation of Behavior adalah faktor
yang menjelaskan bahwa musik bisa memengaruhi cara kita berkomunikasi.
Musik membuat relasi kita dengan orang lain menjadi
lebih dekat
Secara klise, manfaat ini bisa dengan mudah
kita temukan dalam banyak iklan maupun video musik, bahwa selera musik yang
sama bisa mendekatkan dua orang - yang mana termin ini selalu dikerucutkan pada
perkenalan laki-laki dan perempuan semata. Meski sebenarnya tidak salah,
perumpamaan ini hanya kurang luas maknanya.
Dalam kehidupan
nyata, hubungan dekat dengan orang lain yang berbasis pada musik tak sebatas
itu. Dengan bermusik, kita bisa menjadi lebih dekat dengan semua orang yang
bisa menikmati musik tersebut. Boleh dikata, musik adalah alat untuk
menghubungkan orang-orang di sekitar kita, baik itu keluarga, rekan, hingga
orang-orang yang memang belum kita kenal sebelumnya. Statement ini pun bukan sembarangan berdasarkan imajinasi kreator
video musik dan advertising, namun
memang juga ada pada studi yang dirilis pada Aging Mental Health di tahun 2014 silam.
Meski dukungan
penelitian mengenai manfaat musik klasik ini sudah sangat banyak, bukan berarti
ini menyingkirkan jenis musik lainnya yang juga patut kita dengar. Musik itu
soal selera kok. Semuanya sama-sama
baik, tergantung bagaimana penerimaan kita. Nah,
bagaimana pendapatmu sendiri soal studi manfaat musik klasik? Apa kamu
menganggap musik modern memiliki manfaat yang tidak kalah hebat dibandingkan
musik klasik? Share pendapatmu di
bawah ya!