Dua produk alat transaksi digital (elektronik dan
aplikasi mobile) yang saat ini
populer digunakan adalah e-money dan
transaksi non-tunai. Yuk kenalan dengan keduanya!
E-money
© Shutterstock
E-money atau electronic money adalah produk alat
transaksi digital yang kini sedang gencar digunakan, bahkan untuk transaksi
pembayaran uang tol. E-money tak
hanya menjadi pengganti uang tunai fisik yang setara, melainkan juga menawarkan
sistem pembayaran dari satu akun ke akun yang lain secara digital.
Dibandingkan dengan penggunaan kartu kredit atau debit,
pengguna kartu e-money tidak perlu
meberikan informasi saat bertransaksi sehingga meminimalisir pencurian data
pribadi hingga penipuan.
Transaksi non
tunai
© Shutterstock
Metode keuangan non tunai ini sebetulnya sudah ada sejak
tahun 1990-an. Alat transaksinya terdiri dari tiga jenis yaitu
berbasis kertas, berbasis elektronik dan berbasis aplikasi mobile.
Pernah dengar tentang cek, bilyet giro dan nota debet? Ketiganya merupakan
alat transaksi berbasis kertas yang menggunakan sistem kliring di Bank
Indonesia.
Meski masih ada yang menggunakan tiga alat transaksi
berbasis kertas tersebut tetapi saat ini generasi milenials lebih suka
menggunakan alat transaksi elektronik dan berbasis aplikasi mobile. Alat transaksi elektronik muncul
setelah era kertas dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik dengan chip sebagai
produknya.
Sementara transaksi berbasis aplikasi mobile kini sudah sangat lazim digunakan
generasi milenial. #BeraniBeda dari generasi sebelumnya, generasi milenial
dapat melakukan transaksi keuangan semudah sentuhan terkoneksi di layar smartphone. Lebih mudah dan aman dari
tindak kejahatan di dunia nyata karena mengurangi risiko pencopetan atau
perampokan uang tunai fisik.
Saat ini, penggunaan e-money
dan transaksi non tunai diproyeksi akan mengurangi jumlah uang tunai yang
beredar sehingga mengurangi biaya cetak uang fisik pula. Dampak lainnya adalah
penurunan biaya transaksi dan efektivitas waktu yang tercipta dengan kebiasaan
baru ini.
Sebagai generasi milenial, sudah siapkah kamu menjadi
bagian dari cashless society?
