Sebenarnya
menonton film bukan sebuah hal yang buruk. Ini bisa jadi alternatif hiburan
yang relatif murah dibandingkan nongkrong
di kafe kekinian. Hanya saja, binge
watching tergolong sebagai sebuah aktivitas yang berlebihan jika dipandang
sebagai sebuah alternatif hiburan. Dampaknya bukan sekadar membuat seseorang
meninggalkan kewajiban yang harus diselesaikannya semata, tetapi juga
berpengaruh pada fisik terutama dinamika pada otak. Pertanyaan yang sekarang
muncul adalah, sejauh mana kebiasaan
binge watching ini dapat memengaruhi fisik kita?
Konten film pengaruhi suasana hati
Sudah pernah
merasa cocok dengan satu drama korea sampai sulit untuk berhenti menonton
setiap episodenya? Kecocokan itu bisa jadi karena alurnya yang memainkan emosi,
atau karena pemerannya yang totalitas dalam menjiwai karakter, atau juga bisa
karena konten atau inti cerita dalam drama tersebut?
Kecocokan yang
terjadi ini mempertinggi kemungkinan kita untuk terus menikmati film drama
korea yang kita punya. Tapi, ketika kecocokan ini terlalu tinggi dan membuat
kita akhirnya melakukan binge-watching,
perhatikan pasti ada perasaan yang beda dalam diri kita - yang sebenarnya
dipengaruhi oleh aktivitas dan dinamika dalam otak. Ketika kita menikmati suatu
film yang kita sukai, otak kita memproduksi hormon dopamin yang diketahui
memicu rasa bahagia dan senang. Produksi dopamin dan munculnya rasa senang ini
bisa saling memengaruhi, bukan sekadar hubungan tunggal tapi timbal balik.
Kondisi ini bisa
saja sebagai sebuah alternatif penghilang stres yang relatif murah. Sayangnya,
sifatnya berhenti pada pengalihan pikiran supaya kita menjadi lebih rileks dan
tidak memikirkan masalah yang membuat kita tertekan. Plus di sisi lain, ada
sisi buruk dari kebiasaan marathon-viewing
ini, yaitu kemungkinan munculnya situational
depression atau kondisi depresi situasional yang biasa muncul ketika kita
sudah menyelesaikan film. Rasanya seperti kehilangan salah satu bagian dari
hidup kita yang sebenarnya tidak nyata.
Tingkatkan kebiasaan ngemil dan berat badan
glossophilia.org
Meski tak bisa
dipastikan seratus persen, tetapi kebiasaan nonton film secara maraton hampir
selalu dibarengi dengan ngemil atau
makan makanan ringan. Kurang lebih hampir sama seperti di bioskop, rasanya
tidak lengkap kalau tidak sambil makan. Parahnya, jenis snack yang biasa disantap selama menonton film biasanya tidak jauh
dari kandungan utama gula dan natrium. Alhasil, kombinasi kegiatan nonton film
dan ngemil berujung pada penumpukan kalori berlebihan. Tidak terbiasa olah
raga? Semakin memperparah masalah kenaikan berat badan - yang kemudian
bercabang pada masalah kesehatan lainnya.
Secara psikologis membuat ketergantungan pada produk serial
drama
Penulis secara
pribadi setuju kalau penting untuk kita memiliki alternatif hiburan murah
supaya nggak membebani kita untuk tetap bisa bahagia meski dompet sedang tiris.
Tapi, hal itu nggak berarti seratus persen menyerahkan hati dan kebahagiaan
kita pada produk film series terbaru.
Dibandingkan ketakutan untuk tidak bisa bahagia hanya karena kita belum
menonton film atau serial drama episode terbaru, ketergantungan ini bisa
membuat kita lupa akan kondisi sekitar sampai meninggalkan kewajiban utama yang
mestinya diselesaikan. Kembali lagi pada pemahaman umum bahwa segala hal yang
berlebihan punya efek yang kurang baik. Jadi kalau kamu merasa sudah gelisah
atau cemas tatkala melewatkan episode terbaru, ada baiknya justru kamu
menjauhkan diri dari laptop dan mulai mencari kegiatan lain seperti
menyelesaikan tugas membersihkan rumah dan membereskan pakaian. Hal ini akan
berusaha menjagamu dari rasa kecanduan terhadap hiburan yang seharusnya sebagai
aktivitas pendamping, bukan utama.
Mencari aktivitas hiburan lain supaya tidak monoton
media.juiceonline.com
Pada beberapa
orang, hiburan menonton serial drama bisa dibilang tidak monoton. Namun,
mengingat minimnya gerak fisik yang bisa dilakukan selama menikmati
pertunjukan, tentu ada potensi risiko yang akhirnya menyasar pada fisik.
Selingi hobi menonton serial tersebut dengan aktivitas lain seperti berolah
raga atau sekadar berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal untuk membuat
variasi aktivitas hiburan. Aktivitas selingan ini bukan sekadar memberi jeda
tetapi juga bisa membuatmu lebih peka terhadap kondisi sekitar.
Jika kamu bukan
tipe orang yang suka jalan-jalan, kamu bisa mencoba aktivitas selingan lain
yang fungsinya kurang lebih sama menghiburnya dengan menonton film, baik itu
membaca bacaan populer, memasak, mencoba membuat barang-barang DIY, dan lain-lain. Rasakan setiap
aktivitas punya kenikmatannya sendiri-sendiri. Pada intinya, aktivitas lain ini
punya fungsi untuk kembali menggerakkan tubuhmu. Kalau diingat durasi menonton
film plus kebiasaan ngemil makanan
tinggi gula dan natrium, apa tidak merasa sayang pada diri sendiri karena
selama ini relatif menelantarkannya? Hehe.
Terlepas apapun
topiknya, hampir selalu bisa dipastikan bahwa semua hal yang berlebihan di
dunia ini tidak pernah baik efeknya. Jadi, memang benar kalau berusaha
mendisiplinkan diri dalam berbagai hal itu akan menjaga kita lebih sehat.
Setelah tahu bagaimana dampak binge
watching terhadap fisik kita, semoga kamu lebih sadar untuk bisa
mengendalikan diri dalam menikmati