ornament
ornament
Kembali ke Halaman Artikel

Sebenarnya menonton film bukan sebuah hal yang buruk. Ini bisa jadi alternatif hiburan yang relatif murah dibandingkan nongkrong di kafe kekinian. Hanya saja, binge watching tergolong sebagai sebuah aktivitas yang berlebihan jika dipandang sebagai sebuah alternatif hiburan. Dampaknya bukan sekadar membuat seseorang meninggalkan kewajiban yang harus diselesaikannya semata, tetapi juga berpengaruh pada fisik terutama dinamika pada otak. Pertanyaan yang sekarang muncul adalah, sejauh mana kebiasaan binge watching ini dapat memengaruhi fisik kita?

 

Konten film pengaruhi suasana hati

 

 

thenypost.files.wordpress.com

 

Sudah pernah merasa cocok dengan satu drama korea sampai sulit untuk berhenti menonton setiap episodenya? Kecocokan itu bisa jadi karena alurnya yang memainkan emosi, atau karena pemerannya yang totalitas dalam menjiwai karakter, atau juga bisa karena konten atau inti cerita dalam drama tersebut?

 

Kecocokan yang terjadi ini mempertinggi kemungkinan kita untuk terus menikmati film drama korea yang kita punya. Tapi, ketika kecocokan ini terlalu tinggi dan membuat kita akhirnya melakukan binge-watching, perhatikan pasti ada perasaan yang beda dalam diri kita - yang sebenarnya dipengaruhi oleh aktivitas dan dinamika dalam otak. Ketika kita menikmati suatu film yang kita sukai, otak kita memproduksi hormon dopamin yang diketahui memicu rasa bahagia dan senang. Produksi dopamin dan munculnya rasa senang ini bisa saling memengaruhi, bukan sekadar hubungan tunggal tapi timbal balik.

 

Kondisi ini bisa saja sebagai sebuah alternatif penghilang stres yang relatif murah. Sayangnya, sifatnya berhenti pada pengalihan pikiran supaya kita menjadi lebih rileks dan tidak memikirkan masalah yang membuat kita tertekan. Plus di sisi lain, ada sisi buruk dari kebiasaan marathon-viewing ini, yaitu kemungkinan munculnya situational depression atau kondisi depresi situasional yang biasa muncul ketika kita sudah menyelesaikan film. Rasanya seperti kehilangan salah satu bagian dari hidup kita yang sebenarnya tidak nyata.

 

Tingkatkan kebiasaan ngemil dan berat badan

 

 

glossophilia.org

 

Meski tak bisa dipastikan seratus persen, tetapi kebiasaan nonton film secara maraton hampir selalu dibarengi dengan ngemil atau makan makanan ringan. Kurang lebih hampir sama seperti di bioskop, rasanya tidak lengkap kalau tidak sambil makan. Parahnya, jenis snack yang biasa disantap selama menonton film biasanya tidak jauh dari kandungan utama gula dan natrium. Alhasil, kombinasi kegiatan nonton film dan ngemil berujung pada penumpukan kalori berlebihan. Tidak terbiasa olah raga? Semakin memperparah masalah kenaikan berat badan - yang kemudian bercabang pada masalah kesehatan lainnya.

 

Secara psikologis membuat ketergantungan pada produk serial drama

 


i.ytimg.com

 

Penulis secara pribadi setuju kalau penting untuk kita memiliki alternatif hiburan murah supaya nggak membebani kita untuk tetap bisa bahagia meski dompet sedang tiris. Tapi, hal itu nggak berarti seratus persen menyerahkan hati dan kebahagiaan kita pada produk film series terbaru. Dibandingkan ketakutan untuk tidak bisa bahagia hanya karena kita belum menonton film atau serial drama episode terbaru, ketergantungan ini bisa membuat kita lupa akan kondisi sekitar sampai meninggalkan kewajiban utama yang mestinya diselesaikan. Kembali lagi pada pemahaman umum bahwa segala hal yang berlebihan punya efek yang kurang baik. Jadi kalau kamu merasa sudah gelisah atau cemas tatkala melewatkan episode terbaru, ada baiknya justru kamu menjauhkan diri dari laptop dan mulai mencari kegiatan lain seperti menyelesaikan tugas membersihkan rumah dan membereskan pakaian. Hal ini akan berusaha menjagamu dari rasa kecanduan terhadap hiburan yang seharusnya sebagai aktivitas pendamping, bukan utama.

 

Mencari aktivitas hiburan lain supaya tidak monoton

 

 

media.juiceonline.com

 

Pada beberapa orang, hiburan menonton serial drama bisa dibilang tidak monoton. Namun, mengingat minimnya gerak fisik yang bisa dilakukan selama menikmati pertunjukan, tentu ada potensi risiko yang akhirnya menyasar pada fisik. Selingi hobi menonton serial tersebut dengan aktivitas lain seperti berolah raga atau sekadar berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal untuk membuat variasi aktivitas hiburan. Aktivitas selingan ini bukan sekadar memberi jeda tetapi juga bisa membuatmu lebih peka terhadap kondisi sekitar.

 

Jika kamu bukan tipe orang yang suka jalan-jalan, kamu bisa mencoba aktivitas selingan lain yang fungsinya kurang lebih sama menghiburnya dengan menonton film, baik itu membaca bacaan populer, memasak, mencoba membuat barang-barang DIY, dan lain-lain. Rasakan setiap aktivitas punya kenikmatannya sendiri-sendiri. Pada intinya, aktivitas lain ini punya fungsi untuk kembali menggerakkan tubuhmu. Kalau diingat durasi menonton film plus kebiasaan ngemil makanan tinggi gula dan natrium, apa tidak merasa sayang pada diri sendiri karena selama ini relatif menelantarkannya? Hehe.

 

Terlepas apapun topiknya, hampir selalu bisa dipastikan bahwa semua hal yang berlebihan di dunia ini tidak pernah baik efeknya. Jadi, memang benar kalau berusaha mendisiplinkan diri dalam berbagai hal itu akan menjaga kita lebih sehat. Setelah tahu bagaimana dampak binge watching terhadap fisik kita, semoga kamu lebih sadar untuk bisa mengendalikan diri dalam menikmati