https://images.justwatch.com
Trilogi Merdeka
(2009-2011)
“Untuk merdeka
mereka bersatu”
Trilogi Merdeka yang
terdiri dari Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011)
adalah film garapan sutradara Yadi Sugandi dan Conor Alyyn. Film ini
mengisahkan tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada Agresi
Militer Belanda. Bangsa Indonesia di film ini diwakili oleh para kadet yaitu
Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu Wikana),
Soerono (Zumi Zola), dan Marius (Darius Sinathrya). Film ini menonjolkan
bagaimana para kadet bertoleransi dalam mengatasi perbedaan suku & agama
mereka, demi membela satu kepentingan, yaitu kepentingan bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kemerdekaan. Dayan yang berasal dari Bali dan beragama Hindu dan
Tomas yang berasal dari Manado dan beragama Nasrani, bersama-sama dengan
rekan-rekan muslim yang lainnya bersatu demi bisa mempertahankan kemerdekaan
dan mengusir para penjajah.
Film ini cukup menggugah semangat nasionalisme penontonnya, terlebih jika ditonton di momen perayaan kemerdekaan. Apalagi permasalahan yang diangkat, yaitu toleransi, rasanya sangat relevan dengan keadaan bangsa Indonesia belakangan ini.
Soekarno: Indonesia
Merdeka (2013)
Jika
membahas tentang kemerdekaan, pasti tidak akan lengkap rasanya kalau tidak
membahas salah seorang Founding Fathers kita, Ir. Soekarno. Sebenarnya
ada cukup banyak film yang membahas tentang sosok beliau, salah satunya adalah
film Soekarno: Indonesia Merdeka. Film ini menceritakan tentang perjalanan Soekarno,
yang dalam film ini diperankan oleh Ario Bayu, sejak ia masih kecil, berganti
nama, menikah dengan Inggit Garnasih (diperankan oleh Maudy Koesnaedi), bertemu
dengan Fatmawati (diperankan oleh Tika Bravani), hingga perjuangannya mewujudkan
Indonesia merdeka.
Film yang disutradari Hanung Bramantyo ini berhasil mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Diantaranya adalah dari ASEAN Internasional Film Festival and Awards 2015, Best Screenplay AIFFA Award 2015, dan Best Art Direction, Best Supporting Actress, Best Editing, dan Best Costume Design Festival Film Indonesia 2014.
https://d1lvv9gxe7n550.cloudfront.net
Jenderal Soedirman
(2015)
Sesuai
judulnya, film ini bercerita tentang Jenderal Besar Raden Soedirman, salah
seorang perwira tinggi Indonesia pada masa revolusi nasional. Adipati Dolken
adalah aktor yang dipercaya untuk memerankan Jendral Soedirman dalam film
garapan Viva Westi ini.
Film ini menceritakan tentang perjuangan Soedirman yang sedang sakit paru-paru berat saat melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan pada agresi militer ke-II. Film ini memperlihatkan dengan jelas bagaimana perjuangan yang harus beliau lalui hingga Belanda mau menanda tangani Perjanjian Roem-Royen dan mengakui kedaulatan Indonesia. Perjuangan beliau sangat berarti untuk bangsa Indonesia dan menjadi duka yang mendalam ketika beliau wafat kurang lebih sebulan setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.
https://i.ytimg.com
Battle of Surabaya
(2015)
Film
bertemakan kemerdekaan yang satu ini cukup berbeda dari beberapa film yang
disebutkan sebelumnya karena film ini berupa animasi 2D pertama di Indonesia.
Film ini menceritakan tentang Musa, seorang anak berusia 13 tahun dengan latar
belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia yaitu peristiwa 10 November 1945
di Surabaya.
Diproduksi oleh MSV Pictures dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan, film ini telah meraih sejumlah penghargaan diantaranya Most People’s Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) 2013 dan Best Animation Hollywood International Motion Pictures Film Festival 2018.
https://assets.mubi.com
Naga Bonar (1987)
“Apa
kata dunia?”
Film ini merupakan
salah satu film kemerdekaan yang juga cukup berbeda juga karena bergenre komedi.
Meski begitu film yang disutradarai oleh M.T. Risyaf ini dapat dengan baik
menggambarkan perjuangan rakyat Sumatera Utara dalam melawan pasukan Belanda setelah
kemerdekaan Indonesia.
Naga Bonar
(diperankan oleh Deddy Mizwar) merupakan seorang pencopet yang tinggal di Medan. Ia sudah keluar masuk penjara Jepang
selama bertahun-tahun. Suatu ketika, saat ia masuk penjara, ia bertemu dan
menjadi bersahabat dengan Bujang (diperankan oleh Afrizal Anoda). Ketika Naga akhirnya
keluar dari penjara, ia bertemu dengan Bang Pohan (diperankan oleh Piet Pagau).
Beliau menceritakan tentang kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di
Jakarta. Namun, saat itu Medan masih harus bersiaga karena pasukan Belanda
ingin kembali menguasai Medan. Hal ini membuat Naga menjadi tentara terdepan untuk
mengusir Belanda dari Sumatera Utara.
Pada tahun 2008,
film ini dirilis ulang dengan perekaman ulang/remaster suara tokoh-tokoh
utamanya oleh mereka sendiri dan musik pengiringnya oleh Singapore Chamber
Orchestra. Pada tahun 2007, dibuat juga film lanjutannya yang disutradarai sendiri
oleh Deddy Mizwar. Film tersebut berjudul Naga Bonar (Jadi) 2 yang mengisahkan
tentang Naga Bonar yang pergi ke Jakarta untuk menemui anaknya, Bonaga
(diperankan oleh Tora Sudiro).
Apakah kamu pernah
menonton salah satu dari 5 film di atas? Dari
film-film seperti itu, kita bisa benar-benar membayangkan seperti apa
perjuangan yang dulu harus dilalui oleh para pahlawan agar Indonesia bisa
merdeka dan membuat kita bisa hidup nyaman seperti saat ini. Kita harus terus
mengingat dan menghargai kerja keras para pendahulu kita sebaik mungkin.
Merdeka!