

1.Kenaikan harga kedelai impor
Ternyata, Indonesia masih memenuhi 70 persen kebutuhan kedelainya dari
luar negeri. Tidak heran, ketika harga internasional naik, begitupula dengan
harga di Indonesia. [2]
2.Permintaan kedelai dunia meningkat
Peningkatan permintaan kedelai secara drastis
dari Cina ke Amerika Serikat merupakan salah satu penyebabnya. Permintaan
tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat dari sebelumnya 15 juta ton menjadi
30 juta ton. [3]
3.Kendala logistik
Tingginya
permintaan kedelai dunia mengakibatkan terbatasnya kontainer di beberapa pelabuhan
Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah. Stok pun
saat ini tidak dapat segera ditambah karena harga dunia yang sedang tinggi dan
pengapalan yang terbatas. [4]
4.Kurangnya pasokan dalam negeri
Produktivitas kedelai dalam negeri hanya
berkisar 30 persen dari total kebutuhan. Imbauan Gabungan Koperasi Tempe dan
Tahu Indonesia (Gakoptindo) untuk menaikkan harga sekitar 10-20 persen pun belum
diikuti secara kompak sehingga banyak produsen yang merugi.[5]
5.Kedelai dalam negeri mahal
Kenaikan harga ini terjadi juga karena mahalnya bahan baku kedelai di
dalam negeri. Akibatnya, para pengrajin tahu dan tempe terancam mengalami kerugian,
jika harga tidak dinaikkan. [6]
Kenaikan ini diperlukan untuk menutup biaya produksi di Indonesia.[7]
Tidak
ada yang pasti di dunia ini, seperti halnya harga tahu dan tempe yang bisa
tiba-tiba mengalami kenaikan. Kamu perlu menjaga diri dari apa pun yang bisa
terjadi di masa depan, termasuk risiko penyakit kanker dengan FWD Cancer Protection, perlindungan
dari risiko kanker dengan 100% Uang Pertanggungan jika didiagnosis kanker.
Dengan premi mulai dari Rp10 ribu/bulan dan tiga pertanyaan kesehatan di awal
pembelian, kamu bisa dapatkan perlindungan dengan manfaat yang akan dibayarkan
di tahap awal kanker. Mudah belinya secara online
di https://www.ifwd.co.id/asuransi-kanker/cancer-protection!
Sumber:
[1]
https://newssetup.kontan.co.id/news/kemendag-beberkan-penyebab-kenaikan-harga-tahu-dan-tempe?page=all
[2] https://fokus.tempo.co/read/1420714/di-balik-lonjakan-harga-kedelai-tahu-dan-tempe?page_num=2
[3]
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210103135604-4-213105/krisis-tempe-tahu-besok-berakhir-tapi-harga-naik-lho
[4]
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210104064505-92-589036/harga-tahu-dan-tempe-naik-mulai-hari-ini
[5]
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210104122019-92-589176/kedelai-mahal-harga-tempe-dan-tahu-naik-25-persen-hari-ini