1.Terbatas selama masa kerja

Asuransi kantor hanya dapat kamu nikmati selama bekerja di perusahaan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, seperti perubahan status full-time menjadi part-time, pemutusan hubungan kerja, atau kebangkrutan perusahaan.[1] Untuk itu, kamu sebaiknya juga memiliki asuransi pribadi.

2.Tidak fleksibel

Perusahaanlah yang memilih jenis perlindungan dan jangka waktu untuk asuransi kantor. Akibatnya, kamu tidak bisa menentukan asuransi yang sesuai dengan kondisi kamu dan keluarga.[2] Padahal, perlindungan sifatnya personal dan bergantung pada beberapa faktor, seperti usia, riwayat kesehatan, dan jumlah tanggungan. [3]

3.Perlindungan tidak sesuai kebutuhan

Kamu dianjurkan untuk memiliki asuransi jiwa dengan manfaat meninggal sebesar 10x pengeluaran tahunan.[4] Kemudian, kamu bisa memilih manfaat tambahan (riders), seperti rumah sakit, penyakit kritis sesuai dengan kebutuhan kamu dan keluarga.[5] Apakah manfaat asuransi kantormu sudah sesuai dengan kebutuhan kamu?

3.Cukup untuk kamu, apakah cukup untuk keluarga?

Perlindungan yang cukup untuk seluruh anggota keluarga adalah salah satu jaring pengaman untuk tabungan dan investasi yang kamu miliki.[6] Jika terjadi risiko kesehatan pada kamu atau anggota keluarga, kamu dapat lebih tenang karena memiliki asuransi pribadi yang bisa meng-cover. [7]

4.Sulit untuk mengontrol risiko masa depan

Tidak selamanya kamu bisa mengandalkan asuransi kantor. Selain itu, risiko kesehatan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Dengan memiliki asuransi pribadi ketika kamu masih muda dan sehat, kamu telah meminimalisir risiko kesehatan dan bisa mendapatkan perlindungan sesuai kebutuhan dan terjangkau.[8]

Walau sekilas terlihat menguntungkan, asuransi kantor bersifat terbatas. Untuk itu, kamu perlu asuransi pribadi sebagai perlindungan utama yang selalu siap untuk kamu.