Nomadic Tourism atau Nomadic Travelling punya konsep serupa.
Pada intinya adalah liburan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ini mungkin bisa jadi konsep liburan baru yang bisa kamu coba dengan pasangan. Selain
karena liburan itu sendiri yang bisa menyegarkan kembali pikiran serta
membenahi mental kita yang terus ditekan oleh rutinitas, nomadic travelling ini punya manfaat lain yang lebih personal untuk
kedekatan kamu dengan pasangan. Hmm..
sejauh mana ya?
Mendekatkan dengan pasangan melalui komunikasi yang
lebih intens
Selama menjalani
rutinitas masing-masing, waktu yang berkualitas untuk bertemu dan berbincang
dengan pasangan tidak terlalu banyak. Biasanya karena sudah lelah, ketika
bertemu juga tidak dalam kondisi yang bugar dan masih banyak menempel pikiran
tentang pekerjaan dan kewajiban lainnya. Pernah mengalami konflik di weekend saat bertemu dengan pasangan?
Bukan rindu yang tersampaikan, justru emosi satu sama lain.
Liburan adalah
momen menyenangkan dan mengatur kondisi fisik maupun psikismu dengan pasangan
dalam set yang baik. Dengan hawa positif ini, harapannya nomadic travelling bisa membantumu menikmati waktu yang benar-benar
berkualitas dengan pasangan. Ini termasuk memperbolehkan kalian untuk semakin
dekat dan berbincang dengan lebih luwes, mengutarakan perasaan secara lebih
terbuka, dan mungkin ada hal-hal lain yang ingin dibahas lebih mendalam. Dalam
suasana liburan, emosi kita dapat cenderung lebih stabil dan tenang sehingga
dalam menyampaikan maupun menerima informasi baru pun bisa lebih bijak.
Belajar banyak hal baru dengan pasangan
Sekalipun hanya sepele, sedikit banyak pasti kita
mempelajari hal baru di tempat baru. Betapa menyenangkannya ketika pembelajaran
itu dilakukan dengan orang yang kita cintai. Liburan dengan berpindah-pindah
tempat ini tentu akan menemukanmu dan pasangan dengan hal-hal yang belum pernah
dilihat dan dirasakan sebelumnya.
Inilah
keunggulan nomadic travelling
dibandingkan dengan liburan menetap. Meski secara fungsional sama-sama belajar
di tempat baru, namun kuantitas konten yang dipelajari selama liburan bisa jadi
lebih banyak dan lebih bervariasi ketika kamu dan pasangan melakukan nomadic travelling. Masuk akal karena
kalian punya fleksibilitas untuk berpindah-pindah tempat secara lebih banyak
dan lebih cepat dibandingkan wisatawan konvensional yang ingin stay di suatu daerah saja.
Dari segi budget
dan waktu juga lebih murah dan fleksibel
Dalam
perencanaan liburan konvensional, perencanaan biayanya pasti memasukkan
kebutuhan akomodasi. Ini mungkin menjadi kelemahan liburan cara lama, di mana
kita harus mengeluarkan budget lebih
untuk penginapan dan transportasi yang tentunya tidak murah. Nomadic travelling dapat menekan biaya
pengeluaran dari segi penyediaan akomodasi, karena selama liburan kamu dan
pasangan bisa mengandalkan mobil sebagai alat transportasi sekaligus tempat
istirahat - persis seperti yang dilakukan oleh Jimmy dan Sabrina tadi.
Lalu dari segi
waktu, tipe liburan seperti ini juga relatif fleksibel untuk kamu yang tidak
ingin terikat dengan aturan check-in
dan check-out yang dirasa
membuang-buang waktu. Ingin istirahat di suatu tempat ketika baru jam 10 pagi?
Bisa. Sudah bosan dan ingin segera pindah ke lokasi lain di jam 5 pagi tanpa
harus merasa rugi bayar? Tidak masalah.
Menguji kekompakkan. Bisakah kalian tetap teguh
bekerja sama?
Meski tujuannya
senang-senang, sesungguhnya di dalam liburan itu juga ada proses dan dinamika
antara kamu dengan pasangan yang bisa menjadi bahan pembelajaran berdua.
Komunikasi, berunding, sampai bersepakat untuk menentukan banyak hal terkait
liburan ini adalah hal-hal yang kelihatannya sepele tapi punya bobot yang
lumayan besar untuk sebuah pembelajaran baru. Di saat kalian berada di wilayah
luar domisili dan harus bertahan dengan pasokan bekal yang mungkin terbatas,
mungkin juga menemukan kendala-kendala di luar perkiraan yang bisa
diantisipasi, semua itu adalah materi
belajar baru.
Tak perlu takut
atau justru mengandalkan emosi. Ingat, liburan juga bagian dari belajar hidup kok. Secuil replika kehidupan berumah
tangga yang sarat miskomunikasi bisa saja kalian temukan dari liburan model
ini. Siapa yang sangka kalau dari liburan saja bisa membuat kalian belajar
banyak hal terkait dengan hubungan jangka panjang?
Di antara
banyaknya kelebihan nomadic travelling
mungkin ada satu hal yang tidak bisa dipungkiri, bahwa liburan dengan model
seperti ini mungkin akan melelahkan sebagian orang. Menyesuaikan diri untuk
melakukan segalanya di dalam mobil, termasuk istirahat malam, bisa jadi tidak
akan terlalu nyaman. Sekalipun nomadic
travelling ini menyenangkan, ada baiknya kamu dan pasangan juga
menimbang-nimbang kelemahan dari model liburan ini. Kalau tetap penasaran dan
ingin mencobanya, boleh-boleh saja. Asalkan juga mempersiapkan amunisi
istirahat seperti peralatan tidur (bantal dan guling) serta membekali diri
dengan vitamin supaya tubuh tidak mudah lelah atau sakit.