1.Kembangkan ide
Sebelum memulai, kamu harus memiliki bayangan tentang barang dan jasa yang ingin kamu jual atau target konsumenmu. Lakukan riset dasar mengenai perusahaan-perusahaan lain yang telah ada di industri tersebut.
Kalau kamu yakin bisnismu dapat memberikan produk dan layanan yang inovatif dan lebih baik perusahaan saingan, ide bisnismu patut dicoba.
2.Tentukan tujuan berbisnis
Menurut Glenn Gutek, CEO Awake Consulting and Coaching, selalu tanyakan pada diri sendiri, “Mengapa kamu ingin menjual produk ini?” dan “Apakah kamu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dirimu sendiri atau kebutuhan target market -mu?” [1]
Ketika bisnismu berfokus untuk memenuhi kebutuhan
pasar, tentunya cakupan dan skala bisnismu akan dapat berkembang lebih luas
dibandingkan dengan bisnis yang berfokus pada kebutuhan pribadi.[2]
3.Jangan lupakan work-life balance
Banyak orang memulai bisnis karena ingin memiliki
kebebasan mengatur waktu. Padahal, menjalankan bisnis menghabiskan banyak waktu
dan energi. Tentunya, hal ini dapat dipermudah jika kamu sudah memiliki
pegawai. Namun, saat kamu baru memulai, kamu perlu bekerja lebih keras untuk
menyiapkan segala sesuatunya.
Tanpa pengaturan waktu yang efektif, kamu akan
mudah mengalami burnout. Dengan
menjaga work-life balance yang sehat,
kamu dapat tetap produktif dalam berbisnis tanpa mengorbankan kehidupan
pribadimu.
Dengan persiapan yang matang, kamu dapat mulai berbisnis dan menghasilkan uang dari passion -mu!